RITUAL MEMBANGKITKAN MAYAT DI TORAJA
Dari judulnya saja sudah membuat bulu kuduk merinding, benarkah mayat bisa dibangunkan atau dibangkitkan kembali ? Dari tanah Toraja tersiar kabar bahwa disana ada sebuah Ritual Membangkitkan Mayat yang menggemparkan dunia. Ritual tersebut dinamakan Ritual Manene. Mengingatkan kita pada sebuah cerita zombie yang sangat terkenal. Zombie adalah manusia yang dapat hidup kembali setelah mati dengan bentuk wajah yang sangat menyeramkan. Benarkah suku di Toraja dapat membuat Zombie atau membuat orang mati berjalan ? Berikut informasi selengkapnya.
Terdapat 2 hikayat terpisah mengenai zombie Toraja yang mengisahkan bagaimana caranya orang mati dapat berjalan dan berevolusi. Dikutip dari sebuah sumber menyebutkan hikayat pertama, syah & di masa lalu, dipercayai bahwa orang yang telah mati harus dimakamkan di tempat asalnya. Mereka yang mati tidak boleh dikubur di tempat kematiannya. Oleh karena desa mereka yang sangat jauh dan terpelosok, mereka tetap menguburkan mayat ditempat kematiannya. Lalu setelah mayat tadi dikuburkan, mereka akan meminta tolong kepada dukun untuk membuat orang mati berjalan sehingga mayat tersebut dapat berjalan ke tempat si mayat dilahirkan. Jadi dalam hikayat ini seperti terdapat layanan antar jemput jenazah. Orang-orang pada masa itu tidak heran jika menjumpai mayat berjalan. Disebutkan juga jika ada orang yang menatap mayat tersebut, maka ia akan mengalami kelumpuhan untuk sementara.
Sama menyeramkannya dengan hikayat pertama, pada hikayat kedua penduduk desa mempercayai bahwa mati merupakan sebuah proses yang sangat panjang dan butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk almarhum lewat cara mereka sendiri menghadapi dan melaluinya untuk mencapai akhirat sana. Menurut hikayat ini dibutuhkan sebuah aturan yang rumit dan mahal untuk pemakaman almarhum. Hal ini dilakukan untuk membuat almarhum dapat melakukan transisi dengan lancar. Sebuah contoh keluarga yang tidak mampu melaksanakan aturan ini, keluarga tersebut bisa memanfaatkan peti mati sementara. Jika uangnya telah terkumpul, maka pihak keluarga dapat membuat peti mati permanen, sehingga mayat tadi dapat dapat dibangkitkan atau diberdirikan dalam keadaan berjalan untuk dipindahkan dari peti sementara ke peti mati permanen.
Terdapat sebuah mitos lain mengenai mayat berjalan di tanah toraja, yaitu Suku Toraja lebih memilih untuk mengangkut mayat dengan cara yang lebih modern. Hal ini mungkin diakibatkan karena kualitas jalan di sana sudah mulai bagus. Dari sumber lain menyebutkan, bahwa salah satu suku di Toraja dapat juga membangkitkan mayat hewan yang sudah mati. Mereka melakukan ritual ini dengan mengorbankan seekor sapi. Sapi dibawa ke pemakaman untuk selanjutnya dikorbankan, kemudian mereka dapat membangkitkan dan membuat sapi tersebut berdiri setelah kepalanya terpisah dari tubuh. Sapi itu lalu bisa berjalan selama sepuluh menit tanpa kepala. Wah menyeramkan sekali ya Sob.
Demikianlah tadi penjelasan singkat mengenai Ritual Membangkitkan Mayat di Toraja, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Sobat semua. Buat Sobat yang penasaran, silahkan langsung aja datang ke Toraja. Buktikan sendiri kebenarannya.
Comments
Post a Comment