AJARAN Kejawen itu sarat dengan beraneka filosofi (kata-kata kiasan/sanepan). Salah satu kata-kata kiasan yang sering didengar adalah "Golekana tapake kuntul mabur" (carilah telapak kaki bangau yang terbang). Cobalah Anda melihat bangau yang sedang terbang. Apakah Anda bisa melihat telapak kakinya? Meskipun Anda berkeliling kemanapun, tidak akan pernah melihat telapak kaki bangau jika si bangau sedang terbang. Orang Jawa sendiri menyebut kata-kata seperti itu adalah sanepan. Meski terlihat remeh, namun kata-kata tersebut cenderung memiliki arti yang dalam. Kata-kata sanepan tersebut termasuk ke dalam Ilmu kasampurnan. Untuk mencari makna kata-kata tersebut harus dicari dengan cara tirakat dan lelaku. Agar bisa menggayuh sanepan "Golekana tapake kuntul mabur" tadi, sangatlah perlu mengosongkan keinginan dan pikirannya. Pelajaran yang dapat diambil dari filosofi bangau yaitu, bangau adalah jenis burung yang kemampuannya hanya bisa terbang. Kalau kita lihat bangau
Satelit measat ku band berada pada 91BT sedangkan SES7 S band berada pada 108,2E jadi sebenarnya berlawanan arah. namun dengan memodifikasi letak LNB kita bisa melock nya dengan menggunakan satu dish, karena dish yang kita gunakan adalah jenis offset. Untuk itu kita bisa memakai bekas dish pay TV seperti Indovision, Big TV, Astro dan sebagainya. Untuk arahnya bisa dengan menghadap ke timur atau ke barat. Biasanya yang menghadap kebarat dish agak turun sekitar 45 derajat sedangkan jika menghadap ke timur maka dish agak sedikit naik, Itulah mengapa terkadang air akan tergenang jika menghadap ketimur. Meski begitu tidak ada salahnya jika anda mau mencobanya. Untuk yang menghadap ke timur tentu kita harus lock dulu salah satu satelit, karena hadap ke timur bagusnya lock dulu satelit measat ku dengan frekuensi terkuat 10982 V 30000 , setelah itu baru lock sat Ses7 dengan memasukkan salah satu frekuensinya yaitu 2538 H 22500, lalu tracking dengan cara dipegang pake tangan sambil
Ajaran pemantapan keyakinan, yaitu pembukanya kawruh (ilmu) “Manunggaling Kawula Gusti” yang memberikan wangsit (petunjuk) keteguhan untuk bisa yakin bahwa hidup kita pribadi sesungguhnya dirasuki Dzatnya Pangeran Pangeran (Dzat Urip, Sejatining Urip). Pangeran itu bertahtanya pada hidup kita yang sejati. Dwitunggal (roroning atunggal) yang disebut dan yang menyebut. Sedangkan pengertian utusan itu cahaya hidup kita pribadi, karena cahaya hidup kita itu menjadi pertanda adanya Pangeran. Maksudnya : “Sesungguhnya nyata semua datang kepada kamu utusan Pangeran (memancar) keluar dari dirimu sendiri. Sebenarnya utusan itu mencukupi semuayang kamu inginkan, kalau percaya pasti mendapatkan pengampunan dari Pangeran”. Bila bias menerima petunjuk yang seperti ini supaya awas dan hati-hati, ya hidup kita ini bertahtanya nugraha dan anugrah. Nugraha itu gusti (tuan) sedang anugrah itu kawula (abdi). Bersatu tanpa batas pemisah dalam badan kita sendiri.Jadi menurut pemahaman saya pribadi, bahwa y
Comments
Post a Comment